Jumat, 08 Mei 2015

Resume Perilaku Organisasi


RESUME PERILAKU ORGANISASI



AHMAD NURYANA 

(434334032013135)


ISNAENY ULFA FAUZIAH

(43433403201314)


LIA INDRAYANI CHAIRUNNISA

(434334032013216)


MIA FAUZIAH NUR

(434334032013166)


NURUL HANANI

(434334032013138)  


YAYAH ROKAYAH

(434334032014239)


YUNI NUR RAHMAWATI

(434334032013170)



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN
BANDUNG
2015





APAKAH PERILAKU ORGANISASI ITU?




BAGIAN 2
Apakah Perilaku Organisasi itu?

A.         Definisi Perilaku Organisasi 

1. Pencarian sebuah definisi
Perilaku keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistematis tentang perilaku, struktur dan proses dalam organisasi. Organisasi diciptakan manusia untuk mencapai suatu tujuan dan untuk mengembangkan diri. Sehingga organisasi dengan manusia memiliki hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan.
Menurut Stephen P. Robnins, “Perilaku organisasi (OB) adalah suatu bidang studi yang mempelajari dampak perorangan (individual), kelompokdan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi perbaikan efektivitas organisasi.”
    Lebih lanjut Stephen P. Robins, mengemukakan bahwa Perilaku Organisasi (OB) adalah suatu bidang studi, artinya merupakan bidang keahlian yang terpisah dari bidang pengetahuan yang umum.
Jadi studi OB adalah studi sistematis, yaitu yang memperlihatkan hubungan, mencoba menghubungkan sebab dan akibat (antara satu variable dengan variable lainnya dalam organisasi), serta menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah (bukan studi intuisi suatu perasaan yang tidak perlu didukung oleh riset). Bidang perilaku organisasi mengidentifikasi tiga tingkat analisis yaitu tingkat individual, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi.
Salah satu ukuran kinerja dalam OB untuk tiap tingkatan adalah tercapainya produktivitas. Produktivas dinyatakan sebagai ukuran kinerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi.Sehingga, Perilaku Organisasi ditafsirkan sebagai perilaku suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok dan dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi ini juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi, psikologi, studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri.
Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamikakelmpok dalam konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Studi organisasi berupaya untuk memehami dan menyusun model-model dari faktor-faktor yang terkait. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian kepada perilaku pekerja. Sehingga, perilaku organisasi kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tudahan tersebut, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti Peter Drucker dan Peter Senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien.
Terdapat 4 aturan kinerja dalam suatu bisnis, yakni:
·     Produktivitas yang efektif dan efisien, yakni minimal biaya dengan tepat guna atau sasaran;
·     Absensi, yakni rasio antara jumlah jam kerja dengan jam kerja seharusnya;
·     Kepuasan kerja;
·     Tingkat perputaran tenaga kerja, yakni perbandingan antara jumlah karyawan yang masuk dan   yang keluar dibagi jumlah tenaga kerja.
    Jadi pada intinya perilaku organisasi berbicara tentang pemahaman tentang perilaku manusia dalam suatu organisasi yang sedang berproses. Karena keterkaitannya dengan perilaku manusia. Secara sederhana dalam mempelajari perilaku organisasi tercakup empat unsur sebagai berikut:
1.  Aspek psikologi tindakan manusia itu sendiri, sebagai suatu hasil studi psikologi;
2.  Adanya bagian lain yang diakui cukup relevan bagi usaha mempelajari tindakan manusia dalam organisasi.
3.  Perilaku organisasi sebagai suatu disiplin, mengakui bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana organisasi diatur dan siapa yang mengawasi mereka;
4.  Selalu diusahakan agar usaha masing-masing individu selaras dengan tujuan organisasi.
    Pengertian lainnya tentang OB, menurut Gibson dan Ivancevich
“Merupakan penelaahan perilaku, sikap, dan prestasi manusia di dalam suatu kerangka organisasi, penggunaan teori,metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi dan antropologi budaya untuk mempelajari persepsi, nilai-nilai, kapasitas belajar, dan tindakan-tindakan individu ketika bekerja di dalam kelompok dan didalam organisasi secara keseluruhan; penganalisaan dampak lingkungan luar atas organisasi dan sumber daya manusia, misi, tujuan dan sasaran.
Dari pendapatnya Gibson dan Ivancevich disimpulkan:
·    OB berorientasi kemanusiaan
·    OB berorientasi pada kinerja
·    OB berhubungan dengan faktor eksternal
·    OB sangat bergantung pada metode ilmiah, sehingga dituntut rasionalitas dan logis.
Dari beberapa definisi tentang OB, disimpulkan bahwa OB merupakan perilaku manusia atau tindakan, sikap manusia yang dapat diukur atau diamati.
Joe Kelly, mengemukakan pendapatnya bahwa dalam memahami studi OB perlu suatu penelaahan dari bagaimana organisasi itu dimulai, tumbuh, kemudian berkembang, dan bagaimana juga suatu struktur proses dan dinilai dari suatu sistem tumbuh bersama-sama yang memungkinkan mereka dipelajari dan disesuaikan pada lingkungan.
Pengertian lainnya PO/OB, dapat dikemukakan sebagai berikut:
·     Adam Indrawijaya, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari semua aspek yang berkeitan dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota
·     Sutrisna Hari, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus anggota dan sifat khusus para anggotanya dan pengaruh lingkungan.
     Dari beberapa pengertian tersebut, pengertian perilaku organisasi meliputi berbagai macam pandangan terhadap perilaku organisasi, yakni:
·         Pandangan psikologi
·         Pandangan ekonomi
·         Pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan organisasi dan pemimpinnya
·         Pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untk mencapai tujuan organisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi:
·         Peningkatan produktivitas
·         Pengurangan kemangkiran
·         Penurunan turn over
·         Peningkatan kepuasan kerja.
    Tantangan dan peluang OB
Tantangan yang ada menyangkut usia yang bertambah, rumitnya bisnis, sedangkan peluang yang ada menyangkut laju pertumbuhan inovasi, tantangan, dan peluang masih ditambah lagi dengan:
1.   Keanekaragaman angkatan kerja
2.   Kearah memperbaiki kualitas dan produktivitas dengan cara TQM (Toal Quality  Management)
3.   TQM memiliki implikasi
4.   Memperbaiki keterampilan menangani orang
5.   Manajemen control diberi kekuasaan menempatkankaryawan
6.   Dari kemantapan ke keluwesan
7.   Memperbaiki perilak etis.

2. Mengenal dan Memasuki Ilmu Perilaku Organisasi (OB)

Pada awalnya ilmu perilaku organisasi disebut “psikologi industry”, suatu ilmu yang mempelajari keterkaitan psikologi dengan perilaku manusia dalam organisasi. Dalam perkembangannya selain ilmu psikologi terdapat ilmu-ilmu lain yang menyumbangkan konsep konsepnya dalam memahami perilaku dalam organisasi. Berdasarkan sumbangan beberapa ilmu tersebut, maka nama psikologi industry berubah menjadi ilmu perilaku.
Adanya pengaruh psikologis pada produktivitas ditemukan dalam eksperimen di pabrik telephone Hawthorne Works Chicago 1924-1932. Hasilnya ternyata para karyawan termotivasi bekerja lebih giat karena mengetahui bahwa mereka sedang diperhatikan. Penemuan ini diseut Hawthorne Effect.
Dengan kelahiran OB, maka prediksi perilaku manusia dalam organisasi yang dulunya dilakukan secara intuisi digantikan dengan studi yang sistematik.
    Proses OB di tingkat individu (Individual Level) melibatkan 8 variabel bebas (independen variable) yaitu:
1.  Karakteristik biografikal
2.  Kepribadian
3.  Nilai-nilai dan sikap
4.  Kemampuan
5.  Persepsi
6.  Motivasi
7.  Pembelajaran individual
8.  Pengambilan keputusan individual.

Proses OB di tingkat kelompok (Group Level) melibatkan variable bebas yang terdiri dari:
1. Pengambilan keputusan dalam kelompok (group decision making)
2. Komunikasi (communication)
3. Kelompok lain (other groups)
4. Kepemimpinan (leadership)
5. Struktur kelompok / dinamika kelompok (group structure and dynamics)
6. Kekuatan dan politik dalam organisasi (power and politics)
7.Tim kerja dan kerja sama tim (Team and teamworks)
8. Konflik (conflics)

 Proses OB di tingkat organisasi (Organization Level) melibatkan 4 variabel bebas yang akan berpengaruh langsung pada output yaitu:
1. Budaya organisasi (organizational culture), budaya sekolah
2. Kebijakan SDM dan implementasinya (human resources policies and its implementation)
3. Struktur dan desain organisasi (organization structure and design)
4. Teknologi, desain pekerjaan, dan stress (technology, job design, and stress)
    Dalam rangka mengetahui pengaruh suatu variable OB terhadap variable lainnya, para pakar OB telah melakukan riset-riset yang hasilnya dapat kita pakai dalam mengambil keputusan kebijakan dalam organisasi. Riset-riset tersebut dapat dilakukan dalam 3 macam metoda yaitu observasi, survai, dan eksperimen.
    Dengan mengetahui teori-teori OB dan hasil riset-riset OB yan dilakukan di luar maupun didalam negri, seorang pimpinan lembaga pendidikan/guru akan dapat membuat keputusan-keputusan dalam mengelola organisasi sekolah dengan lebih baik. Pengambilan keputusan dapat didasarkan pada hasil studi yang sistematik, dan tidak hanya intuisi. Dalam penerapannya manfaat OB dibagi dua yaitu:
·    OB dimanfaatkan sebagai dasar perkrutan, seleksi, penempatan, pelatih, dan pengembangan guru/karyawan
·    OB dimanfaatkan dalam penggerakan organisasi, pengarahn, pemotivasian.
Ilmu perilaku organisasi, sangat bermanfaat bagi pimpinan dan anggota organisasi untuk menentukan kebijakan; membuat aturan; serta memecahkan masalah.
    Dalam mempelajari Perilaku Organisasi mempunyai tiga dimensi konsep yaitu:
·   Dimensi konsep
·   Dimensi sistem
·   Dimensi manusia.
    Pendekatan yang menandai perkembangan awal dari studi perilaku yang merupakan pendekatan perspektif teoritis-makro yakni:
·         Pendekatan tradisional, kontribusi dalam studi manajemen antara lain:
Ø  Telah mengenalkan teori-teori rasional yang sebelumya belum ada
Ø  Memusatkan perhatian pada peningkatan produktivitas dan kualitas output
Ø  Menyediakan mekanisme administratif yang sesuai bagi organisasi
Ø  Penerapan pembagian kerja
Ø  Meletakkan landasan mengenai efisiensi metode kerja dan organisasi
Ø  Mengembangkan prinsip-prinsip yang umum dalam manajemen.
·         Pendekatan hubungan kerja kemanusiaan (human relation approach) memberikan beberapa sumbangan pemikiran dan hipotesa baru antara lain:
Ø  Mengenalkan peranan dan pentingnya hubungan interpersonal dalam perilaku kelompok
Ø  Menguji kembali hubungan antara gaji dan motivasi
Ø  Mempertanyakan anggapan bahwa masyarakat merupakan kelompok individu yangberusaha untuk memaksimalkan pemenuhan kepentingan personalnya
Ø  Menunjukkan bagaimana sistem teknis dan sistem sosial saling berhubungan
Ø  Menunjukkan hubungan antara kepuasan kerja dan produktivas.
·         Pendekatan perilaku organisasi (organizational behavior approach), menyatakan bahwa perilaku organisasi adalah secara langsung berhubungan dengan pengertian, ramalan, dan pengendalian terhadap tingkah laku orang-orang dalam organisasi dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut mempengaruhi usaha pencapaian tujuan organisasi.

B.      Tujuan Mempelajari Perilaku Organisasi
1. Membuka Konsep Stephen P. Robin
     Tujuan mempelajari perilaku organisasi pada dasarnya ada tiga yaitu menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan perilaku manusia. Robbins (2002)
2. Mencari konsep tujuan berparadigma
Perilaku organisasi memiliki dua focus perhatian yaitu:
·  Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi peningkatan keefektifan organisasi.
·  Perilaku organisasi sebagai kajian antar disiplin ilmu yang diarahkan untuk mempelajari sikap, perilaku, dan kinerja individu dalam organisasi. (Daft, 2000)

C.      Tokoh dalam Perilaku keorganisasian

1.       Max Weber
Teori Webber, dengan sistem birokrasinya yang menyatakan bahwa organisasi perlu ada struktur dalam menciptakan kerja organisasi yang efektif.
2.       Henry Payol
Teori Fayol, dengan sistem administrasinya yang mengatur perlu adanya fungsi yang jelas bagi para karyawan dalam bekerja. Prinsip fungsional ini yang dapat membuat kerja karyawan dalam perusahaan lebih jelas.
3.       Frederick Winslow Taylor
Teori Taylor, yang menemukan istilah scientific manajemen bahwa dalam mengatur fungsi birokrasi dan administrasi perlu adanya pengaturan dalam aktivitas manusia sehingga setiap pekerjaan dapat lebih terarah dan terencana.
Fayol mengusulkan empat belas prinsp yang menurutnya dapat digunakan secara universal antara lain:
1. Pembagian kerja
2. Wewenang
3. Disiplin
4. Kesatuan komando
5. Kesatuan arah
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu
7. Remunerasi
8. Sentralisasi
9. Rantai scalar
10.Tata tertib
11.Keadilan
12.Stabilitas
13.Inisiatif
14.Esprit de corps,mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi.


Sumber : Buku Perilaku Keorganisasian (Dr.H. Dedi Hadian,MM. & Adang, SH., MH., MM)
"http://www.resumeperilakuorganisasikelompok2.com"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar