RESUME PERILAKU ORGANISASI
AHMAD NURYANA
(434334032013135)
ISNAENY ULFA FAUZIAH
(43433403201314)
LIA INDRAYANI CHAIRUNNISA
(434334032013216)
MIA FAUZIAH NUR
(434334032013166)
NURUL HANANI
(434334032013138)
YAYAH ROKAYAH
(434334032014239)
YUNI NUR RAHMAWATI
(434334032013170)
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN
BANDUNG
2015
APAKAH
PERILAKU ORGANISASI ITU?
BAGIAN 2
Apakah Perilaku Organisasi itu?
A.
Definisi
Perilaku Organisasi
1. Pencarian sebuah definisi
Perilaku keorganisasian merupakan
bidang studi yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi,
meliputi studi secara sistematis tentang perilaku, struktur dan proses dalam
organisasi. Organisasi diciptakan manusia untuk mencapai suatu tujuan dan untuk
mengembangkan diri. Sehingga organisasi dengan manusia memiliki hubungan yang
saling membutuhkan dan menguntungkan.
Menurut Stephen P. Robnins,
“Perilaku organisasi (OB) adalah suatu bidang studi yang mempelajari dampak
perorangan (individual), kelompokdan struktur pada perilaku dalam organisasi
dengan maksud menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi perbaikan
efektivitas organisasi.”
Lebih lanjut Stephen P. Robins,
mengemukakan bahwa Perilaku Organisasi (OB) adalah suatu bidang studi, artinya
merupakan bidang keahlian yang terpisah dari bidang pengetahuan yang umum.
Jadi studi OB adalah studi sistematis, yaitu yang
memperlihatkan hubungan, mencoba menghubungkan sebab dan akibat (antara satu
variable dengan variable lainnya dalam organisasi), serta menarik kesimpulan
berdasarkan bukti ilmiah (bukan studi intuisi suatu perasaan yang tidak perlu
didukung oleh riset). Bidang perilaku organisasi mengidentifikasi tiga tingkat
analisis yaitu tingkat individual, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi.
Salah satu ukuran kinerja dalam OB
untuk tiap tingkatan adalah tercapainya produktivitas. Produktivas dinyatakan
sebagai ukuran kinerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi.Sehingga,
Perilaku Organisasi ditafsirkan sebagai perilaku suatu disiplin ilmu yang
mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok
dan dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun
organisasi). Perilaku organisasi ini juga dikenal sebagai studi tentang
organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang
mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi,
sosiologi, ilmu politik, antropologi, psikologi, studi tentang sumber daya
manusia dan psikologi industri.
Studi organisasi adalah telaah
tentang pribadi dan dinamikakelmpok dalam konteks organisasi, serta sifat
organisasi itu sendiri. Studi organisasi berupaya untuk memehami dan menyusun
model-model dari faktor-faktor yang terkait. Namun ada sejumlah kontroversi
mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian kepada perilaku pekerja.
Sehingga, perilaku organisasi kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah
bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tudahan tersebut, Perilaku
Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan
keberhasilan kerja.
Bidang ini sangat berpengaruh dalam
dunia bisnis dengan para praktisi seperti Peter Drucker dan Peter Senge yang
mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi
menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar
belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan
efisien.
Terdapat 4 aturan kinerja dalam suatu bisnis, yakni:
· Produktivitas
yang efektif dan efisien, yakni minimal biaya dengan tepat guna atau sasaran;
· Absensi,
yakni rasio antara jumlah jam kerja dengan jam kerja seharusnya;
· Kepuasan
kerja;
· Tingkat
perputaran tenaga kerja, yakni perbandingan antara jumlah karyawan yang masuk
dan yang keluar dibagi jumlah tenaga kerja.
Jadi pada intinya
perilaku organisasi berbicara tentang pemahaman tentang perilaku manusia dalam
suatu organisasi yang sedang berproses. Karena keterkaitannya dengan perilaku
manusia. Secara sederhana dalam mempelajari perilaku organisasi tercakup empat
unsur sebagai berikut:
1. Aspek psikologi
tindakan manusia itu sendiri, sebagai suatu hasil studi psikologi;
2. Adanya bagian lain
yang diakui cukup relevan bagi usaha mempelajari tindakan manusia dalam
organisasi.
3. Perilaku organisasi
sebagai suatu disiplin, mengakui bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana organisasi
diatur dan siapa yang mengawasi mereka;
4. Selalu diusahakan agar
usaha masing-masing individu selaras dengan tujuan organisasi.
Pengertian
lainnya tentang OB, menurut Gibson dan Ivancevich
“Merupakan penelaahan perilaku, sikap, dan prestasi manusia
di dalam suatu kerangka organisasi, penggunaan teori,metode, dan
prinsip-prinsip dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi dan
antropologi budaya untuk mempelajari persepsi, nilai-nilai, kapasitas belajar,
dan tindakan-tindakan individu ketika bekerja di dalam kelompok dan didalam
organisasi secara keseluruhan; penganalisaan dampak lingkungan luar atas
organisasi dan sumber daya manusia, misi, tujuan dan sasaran.
Dari pendapatnya Gibson dan Ivancevich disimpulkan:
· OB
berorientasi kemanusiaan
· OB
berorientasi pada kinerja
· OB
berhubungan dengan faktor eksternal
· OB sangat
bergantung pada metode ilmiah, sehingga dituntut rasionalitas dan logis.
Dari beberapa definisi tentang OB,
disimpulkan bahwa OB merupakan perilaku manusia atau tindakan, sikap manusia
yang dapat diukur atau diamati.
Joe Kelly, mengemukakan pendapatnya
bahwa dalam memahami studi OB perlu suatu penelaahan dari bagaimana organisasi
itu dimulai, tumbuh, kemudian berkembang, dan bagaimana juga suatu struktur
proses dan dinilai dari suatu sistem tumbuh bersama-sama yang memungkinkan
mereka dipelajari dan disesuaikan pada lingkungan.
Pengertian lainnya PO/OB, dapat
dikemukakan sebagai berikut:
· Adam
Indrawijaya, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari
semua aspek yang berkeitan dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota
terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota
· Sutrisna
Hari, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dinamika
organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus anggota dan sifat khusus
para anggotanya dan pengaruh lingkungan.
Dari beberapa
pengertian tersebut, pengertian perilaku organisasi meliputi berbagai macam
pandangan terhadap perilaku organisasi, yakni:
· Pandangan
psikologi
· Pandangan
ekonomi
· Pandangan
bahwa individu dipengaruhi aturan organisasi dan pemimpinnya
· Pandangan
tentang penekanan kepada tuntutan manajer untk mencapai tujuan organisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku organisasi:
· Peningkatan
produktivitas
· Pengurangan
kemangkiran
· Penurunan
turn over
· Peningkatan
kepuasan kerja.
Tantangan dan peluang OB
Tantangan yang ada menyangkut usia
yang bertambah, rumitnya bisnis, sedangkan peluang yang ada menyangkut laju
pertumbuhan inovasi, tantangan, dan peluang masih ditambah lagi dengan:
1. Keanekaragaman
angkatan kerja
2. Kearah
memperbaiki kualitas dan produktivitas dengan cara TQM (Toal Quality Management)
3. TQM memiliki
implikasi
4. Memperbaiki
keterampilan menangani orang
5. Manajemen
control diberi kekuasaan menempatkankaryawan
6. Dari kemantapan
ke keluwesan
7. Memperbaiki
perilak etis.
2. Mengenal
dan Memasuki Ilmu Perilaku Organisasi (OB)
Pada awalnya ilmu perilaku
organisasi disebut “psikologi industry”, suatu ilmu yang mempelajari
keterkaitan psikologi dengan perilaku manusia dalam organisasi. Dalam
perkembangannya selain ilmu psikologi terdapat ilmu-ilmu lain yang
menyumbangkan konsep konsepnya dalam memahami perilaku dalam organisasi.
Berdasarkan sumbangan beberapa ilmu tersebut, maka nama psikologi industry
berubah menjadi ilmu perilaku.
Adanya pengaruh psikologis pada
produktivitas ditemukan dalam eksperimen di pabrik telephone Hawthorne Works
Chicago 1924-1932. Hasilnya ternyata para karyawan termotivasi bekerja lebih
giat karena mengetahui bahwa mereka sedang diperhatikan. Penemuan ini diseut
Hawthorne Effect.
Dengan kelahiran OB, maka prediksi
perilaku manusia dalam organisasi yang dulunya dilakukan secara intuisi
digantikan dengan studi yang sistematik.
Proses OB di
tingkat individu (Individual Level) melibatkan 8 variabel bebas (independen
variable) yaitu:
1. Karakteristik
biografikal
2. Kepribadian
3. Nilai-nilai dan sikap
4. Kemampuan
5. Persepsi
6. Motivasi
7. Pembelajaran individual
8. Pengambilan keputusan
individual.
Proses OB di tingkat kelompok (Group
Level) melibatkan variable bebas yang terdiri dari:
1. Pengambilan keputusan dalam
kelompok (group decision making)
2. Komunikasi (communication)
3. Kelompok lain (other groups)
4. Kepemimpinan (leadership)
5. Struktur kelompok / dinamika
kelompok (group structure and dynamics)
6. Kekuatan dan politik dalam
organisasi (power and politics)
7.Tim kerja dan kerja sama tim (Team
and teamworks)
8. Konflik (conflics)
Proses OB di tingkat organisasi (Organization
Level) melibatkan 4 variabel bebas yang akan berpengaruh langsung pada output
yaitu:
1. Budaya organisasi
(organizational culture), budaya sekolah
2. Kebijakan SDM dan
implementasinya (human resources policies and its implementation)
3. Struktur dan desain organisasi
(organization structure and design)
4. Teknologi, desain pekerjaan,
dan stress (technology, job design, and stress)
Dalam rangka
mengetahui pengaruh suatu variable OB terhadap variable lainnya, para pakar OB
telah melakukan riset-riset yang hasilnya dapat kita pakai dalam mengambil
keputusan kebijakan dalam organisasi. Riset-riset tersebut dapat dilakukan
dalam 3 macam metoda yaitu observasi, survai, dan eksperimen.
Dengan mengetahui
teori-teori OB dan hasil riset-riset OB yan dilakukan di luar maupun didalam
negri, seorang pimpinan lembaga pendidikan/guru akan dapat membuat
keputusan-keputusan dalam mengelola organisasi sekolah dengan lebih baik.
Pengambilan keputusan dapat didasarkan pada hasil studi yang sistematik, dan
tidak hanya intuisi. Dalam penerapannya manfaat OB dibagi dua yaitu:
· OB dimanfaatkan
sebagai dasar perkrutan, seleksi, penempatan, pelatih, dan pengembangan
guru/karyawan
· OB
dimanfaatkan dalam penggerakan organisasi, pengarahn, pemotivasian.
Ilmu perilaku organisasi, sangat
bermanfaat bagi pimpinan dan anggota organisasi untuk menentukan kebijakan;
membuat aturan; serta memecahkan masalah.
Dalam mempelajari Perilaku Organisasi
mempunyai tiga dimensi konsep yaitu:
· Dimensi konsep
· Dimensi sistem
· Dimensi manusia.
Pendekatan yang
menandai perkembangan awal dari studi perilaku yang merupakan pendekatan
perspektif teoritis-makro yakni:
· Pendekatan
tradisional, kontribusi dalam studi manajemen antara lain:
Ø Telah mengenalkan
teori-teori rasional yang sebelumya belum ada
Ø Memusatkan perhatian
pada peningkatan produktivitas dan kualitas output
Ø Menyediakan mekanisme
administratif yang sesuai bagi organisasi
Ø Penerapan pembagian
kerja
Ø Meletakkan landasan
mengenai efisiensi metode kerja dan organisasi
Ø Mengembangkan prinsip-prinsip
yang umum dalam manajemen.
· Pendekatan
hubungan kerja kemanusiaan (human relation approach) memberikan beberapa
sumbangan pemikiran dan hipotesa baru antara lain:
Ø Mengenalkan peranan dan
pentingnya hubungan interpersonal dalam perilaku kelompok
Ø Menguji kembali
hubungan antara gaji dan motivasi
Ø Mempertanyakan anggapan
bahwa masyarakat merupakan kelompok individu yangberusaha untuk memaksimalkan
pemenuhan kepentingan personalnya
Ø Menunjukkan bagaimana
sistem teknis dan sistem sosial saling berhubungan
Ø Menunjukkan hubungan
antara kepuasan kerja dan produktivas.
· Pendekatan
perilaku organisasi (organizational behavior approach), menyatakan bahwa
perilaku organisasi adalah secara langsung berhubungan dengan pengertian,
ramalan, dan pengendalian terhadap tingkah laku orang-orang dalam organisasi
dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut mempengaruhi usaha pencapaian
tujuan organisasi.
B. Tujuan
Mempelajari Perilaku Organisasi
1. Membuka Konsep Stephen P.
Robin
Tujuan mempelajari perilaku organisasi pada dasarnya ada tiga yaitu
menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan perilaku manusia. Robbins (2002)
2. Mencari konsep tujuan
berparadigma
Perilaku organisasi memiliki dua focus
perhatian yaitu:
· Perilaku organisasi
merupakan suatu bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok, dan
struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan
tentang hal-hal tersebut demi peningkatan keefektifan organisasi.
· Perilaku organisasi
sebagai kajian antar disiplin ilmu yang diarahkan untuk mempelajari sikap,
perilaku, dan kinerja individu dalam organisasi. (Daft, 2000)
C. Tokoh
dalam Perilaku keorganisasian
1. Max
Weber
Teori Webber, dengan sistem birokrasinya yang menyatakan
bahwa organisasi perlu ada struktur dalam menciptakan kerja organisasi yang
efektif.
2. Henry
Payol
Teori Fayol, dengan sistem administrasinya yang mengatur
perlu adanya fungsi yang jelas bagi para karyawan dalam bekerja. Prinsip
fungsional ini yang dapat membuat kerja karyawan dalam perusahaan lebih jelas.
3. Frederick
Winslow Taylor
Teori Taylor, yang menemukan istilah scientific manajemen
bahwa dalam mengatur fungsi birokrasi dan administrasi perlu adanya pengaturan
dalam aktivitas manusia sehingga setiap pekerjaan dapat lebih terarah dan
terencana.
Fayol mengusulkan empat belas prinsp yang menurutnya dapat
digunakan secara universal antara lain:
1. Pembagian kerja
2. Wewenang
3. Disiplin
3. Disiplin
4. Kesatuan komando
5. Kesatuan arah
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan
individu
7. Remunerasi
8. Sentralisasi
9. Rantai scalar
10.Tata tertib
11.Keadilan
12.Stabilitas
13.Inisiatif
14.Esprit de corps,mendorong team spirit akan membangun
keselarasan dan persatuan di dalam
organisasi.
Sumber : Buku Perilaku Keorganisasian (Dr.H. Dedi Hadian,MM. & Adang, SH., MH., MM)
"http://www.resumeperilakuorganisasikelompok2.com"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar